Jumat, 11 Mei 2012

INFORMATIKA FARMASI



PENDAHULUAN
Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data atau informasi yang tersedia dapat berlangsung dengan cepat, efisien serta akurat.Teknologi informasi sudah menjadin bagian penting dari penyelenggaraan kesehatan di Indonesia. Beberapa Institusi kesehatan seperti rumah sakit, klinik, laboratorium, puskesmas, dan dinas kesehatan sudah banyak mengadopsi teknologi ini.
Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya. Rumah sakit harus merumuskan  kebijakan-kebijakan antara lain efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM) serta harus mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan.
PEMBAHASAN
                   Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien
Sistem informasi tidak harus melibatkan komputer tetapi penerapan teknologi computer dalam sistem informasi tidak dapat dihindari dengan alasan efisiensi waktu dan mengurangi duplikasi pelayanan. Sistem informasi yang menggunakan komputer disebut sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information System atau CBIS).
Penggunaan teknologi informasi memang sudah perlu dalam mengolah data dan informasi kesehatan yang jumlahnya tidak terbatas. Tidak hanya untuk meningkatkan efektifitas pelayanan, aksessibilitas terhadap kesehatan dan peningkatan efisiensi. Teknologi informasi juga akan sangat membantu untuk memonitoring dan evaluasi program kesehatan, surveilans penyakit dan tentunya penelitian.
Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan andal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di rumah sakit. Banyaknya variabel di rumah sakit turut menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan rumah sakit. Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit. Pengelolaan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Dengan dukungan teknologi informasi yang ada sekarang ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu sistem informasi dengan menggunakan komputer. Selain lebih cepat dan mudah, pengelolaan data juga menjadi lebih akurat dan sebagian besar rumah sakit di Indonesia masih mengandalkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).
      A. Defenisi Informatika
              Informatika berasal dari dua kata, yaitu informasi dan matematika. Mengapa infomasi dan matematika. Matematika digunakan untuk mengolah informasi sedangkan informasi yaitu

1.  Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian.
3.  Data organized to help choose some current or future action or nonaction to full  fill company goals (the choice is called business decision making).
Inti dari informatika adalah alogaritma, begitu pentingnya alogaritma dalam informatika, maka ahli alogaritma bisa dikatakan sebagai orang yang telah menguasai informatika, sebaliknya bagi orang yang tidak menguasai alogaritma berarti belum bisa dikatakan sudah menguasai informatika. Meskipun alogaritma adalah dasar informatika, tetapi untuk mempelajari informatika, alogaritma sangat berperan di dalamnya. Alogaritma adalah prosedur langkah-langkah logis untuk memecahkan masalah sistematis dalam suatu jumlah langkah-langkah yang terhingga.
             Secara Umum Defenisi Informatika adalah disiplin ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur dan kelengkapan umum ilmu informasi dan aturan semua proses keilmuan komunikasi atau Informatika adalah suatu ilmu yang mempelajari komputer dan pemanfaatannya untuk mempermudah kehidupan manusia.
             Bidang informatika menitikberatkan pada pembuatan sebuah sistem informasi yang dapat memudahkan pengguna sekaligus meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kinerja pengguna pada tingkatan individual dan perusahaan pada tingkat yang lebih tinggi. Sistem informasi yang berbasis komputer mempunyai tugas menggantikan perkejaan yang apabila dilakukan secara manual dapat memakan waktu yang lama dan mempunyai tingkat kesalahan yang tinggi. Sistem informasi juga digunakan untuk menggantikan pekerjaan-pekerjaan yang biasanya masih berbasis pena dan kertas agar dapat menghemat tempat penyimpanan sekaligus biaya yang akan dikeluarkan dapat ditekan seminimal mungkin. Orang yang ahli dalam sistem informasi disebut sistem analisis.
      B. Informatika Farmasi
            Informatika farmasi adalah ilmu yang berfokus pada obat sebagai data dan ilmu  pengetahuan yang menjamin kesinambungan sistem pelayanan kesehatan termasuk penanganan, penyimpanan, analisis, penggunaan optimal untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan.
Sistem Informatika Farmasi membantu apoteker mengelola informasi,  namun tidak terbatas pada catatan medis pasien, data interaksi obat, serta data resep. Informatika Farmasi adalah studi tentang interaksi antara sistem dan pelayanan kesehatan  yang fokus pada pelayanan farmasi dan peningkatan kesehatan pasien. Tugas Informatika Farmasi yaitu untuk penerapan teknologi informasi untuk apoteker. Teknologi ini akan membantu dalam mendukung, merampingkan, meningkatkan alur kerja dan meningkatkan keselamatan pasien.
C. Informatika Farmasi di Rumah Sakit
             Sistem Informasi Farmasi dalam sebuah rumah sakit mutlak diperlukan untuk mendukung proses pelayanan terhadap pasien. Rumah sakit yang berskala besar memiliki lebih dari satu pusat pelayanan farmasi, sehingga diperlukan sebuah sistem yang mampu menyimpan dan memproses semua data-data transaksi untuk proses selanjutnya. Sistem Informasi farmasi sangat membantu semua tenaga kesehatan yang berada dalam lingkup Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Tugas utama Instalasi farmasi Rumah sakit adalah pengelolaan mulai dari perencanaa, pengadaan, penyimpanan, penyiapan, peracikan, pelayanan langsung kepada penderita sampai pengendalian semua perbekalan kesehatan yang beredar dan digunakan dalam rumah sakit baik untuk penderita rawat inap, rawat jalan maupun IGD. Melihat fungsi dan tugas utama Instalasi Farmasi Rumah Sakit maka keberadaan Sistem Informatika farmasi di Rumah sakit sangat dibutuhkan.
     Pelaksanaan informatika farmasi dapat membantu praktisi farmasi dalam beberapa cara. Baik desain sistem dan manajemen database dapat merampingkan proses sehingga personil yang digunakan lebih efisien dan informasi yang tersedia secara tepat waktu. Contoh proses tersebut meliputi :
1.     Entry order dan verifikasi
2.     Catatan administrasi obat yang jelas, berguna dan akurat
3.     Laporan evaluasi penggunaan obat
4.     Menempatkan pesanan pembelian
5.     Pelacakan inventaris
6.     Mengakses informasi klinis seperti laporan laboratorium dan rincian interaksi obat
Dalam rangka memberikan pelayanan akhir yang lebih baik bagi pasien dan menciptakan lingkungan yang baik untuk pasien maka informatika farmasi menyelaraskan dokter, apoteker, pekerja rumah sakit dan tenagan kesehatan lainnya sehingga pelayanan bisa optimal. Dengan adanya informatika farmasi maka hal ini dapat membantu mengurangi waktu yang diperlukan untuk diagnose tertentu, memeriksa interkasi obat dan memastikan bahwa resep pasien siap ketika mereka membutuhkan dan resepnya telah diperiksa dengan akurat.
Hal utama untuk informatika adalah komunikasi yaitu mudah diakses bagi penyedia layanan kesehatan, apoteker dan tenaga kesehatan lain sehingga semua dapat bekerja sama untuk kepentingan pasien. Dokter, perawat, pekerja rumah sakit dan tenaga kesehatan lainnya harus mampu mengakses catatan yang relevan dan informasi pasien dengan mudah sedangkan apoteker perlu tahu persis obat apa yang sedang diresepkan untuk pasien dan apakah ada bahaya resep yang akan menyebabkan hal buruk untuk pasien misalnya adanya Drug Related Problem. Keberadaan sistem informatika di rumah sakit akan sangat membantu  pelayanan kesehatan yang baik untuk pasien.
KESIMPULAN
Teknologi informasi sudah menjadin bagian penting dari penyelenggaraan kesehatan di Indonesia. Beberapa Institusi kesehatan seperti rumah sakit, klinik, laboratorium, puskesmas, dan dinas kesehatan sudah banyak mengadopsi teknologi ini.
      Informatika farmasi adalah ilmu yang berfokus pada obat sebagai data dan ilmu  pengetahuan yang menjamin kesinambungan sistem pelayanan kesehatan termasuk penanganan, penyimpanan, analisis, penggunaan optimal untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan.
Manfaat sistem informasi bagi rumah sakit yaitu :

  • efisiensi 
  • kemudahan 
  • Standart praktek kedokteran yang baik dan benar
  • Dokumentasi yang Auditable dan Accountable
  • Mendukung pemasaran jasa Rumah Sakit : mutu, kecepatan, kenyamanan, kepastian, biaya bahkan gengsi pelayanan.
  • Meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit
  • Mendukung koordinasi antar bagian dalam rumah sakit.
  • Meningkatkan akses dan pelayanan rumah sakit terhadap berbagai sumber daya, antara lain mitra usaha potensial seperti PBF, JAMKESMAS, JAMSOSTEK, ASKES, Instansi/Perusahaan pemberi jaminan kesehatan bagi karyawannya, dll
  • Meningkatkan profesionalisme manajemen rumah sakit
Selain itu masih ada sejumlah manfaat menggunakan informatika farmasi yaitu :
1. Meningkatkan komunikasi antara apoteker, dokter dan tenaga kesehatan lainnya, dan pasien.
2. Mampu meningkatkan kecepatan diagnosis dan memeriksa interaksi obat mungkin atau alergi sebelum resep diisi,
3. Informatika farmasi memungkinkan pasien untuk memiliki pemahaman yang lebih baik dari obat-obatan yang mereka diberikan dan memungkinkan mereka menjadi aset penting dalam pengobatan penyakit mereka sendiri.
4. Apoteker juga mungkin dapat membantu dokter dan orang lain dalam menemukan resep yang tepat untuk kondisi tertentu, yang dapat mengurangi kebutuhan untuk beberapa kunjungan ke kantor dokter untuk menerima diagnosa yang tepat dan pengobatan. Hal ini, dikombinasikan dengan biaya rendah obat generik, dapat sangat mengurangi biaya bagi pasien.
Jadi sistem informatika memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pelayanan kesehatan. Selain membantu dalam memberikan solusi, sistem informatika pun digunakan dalam menyelesaikan masalah dalam kesehatan baik dalam hal kesehatannya itu sendiri maupun dalam hal teknisnya.

Riswansyah, Anita, 2011. Informatika Farmasi. (http://anitaningsih.blogspot.com/2011/12/informatika-farmasi.html)

Sisicia, 2012. Instalasi Farmasi Rumah Sakit, (http://sisicia.wordpress.com/2010/10/28/instalasi-farmasi-rumah-sakit/)
Edy Kholid Mawardi,  “Migrasi Sistem Informasi Farmasi Di Rs Telogorejo Dari Ms Visual Foxpro Ke Php Dengan Basis Data Ms Sql (http://eprints.undip.ac.id/25882/1/ML2F300520.pdf)
Ariswidi, 2012. SIMRST Network community portal (http://www.simrst.com/tentangsimrs.html)
Dunia baca, 2012. Pengertian dan Manfaat SIM, sistem Informasi Manajemen . (http://duniabaca.com/pengertian-dan-manfaat-sim-sistem-informasi-manajemen.html)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar