DRPs adalah suatu kejadiaan yang tidak
diinginkan yang dialami oleh pasien yang mana melibatkan atau diduga melibatkan
terapi obat dan itu sebenarnya atau berpotensi berpengaruh terhadap hasil yang
diinginkan pasien.
DRPs terdiri dari Actual DRPs dan Potential DRPs. Actual DRPs adalah
masalah yang sedang terjadi berkaitan dengan terapi obat yang sedang diberikan
pada penderita. Sedangkan Potential DRPs adalah masalah yang diperkirakan akan terjadi yang berkaitan
dengan terapi obat yang sedang digunakan oleh penderita. Ketika sebuah DRPs
terdeteksi, maka sangat penting untuk merencanakan bagaimana cara mengatasinya.
Kita harus memberikan skala prioritas untuk DRPs tersebut, yang manakah yang
harus diselesaikan terlebih dahulu. Prioritas masalah tersebut didasarkan pada risiko
yang mungkin timbul pada penderita.
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam
menentukan skala prioritas DRPs adalah :
1. 1. Masalah yang manakah yang dapat diselesaikan
atau dihindari segera, dan yang manakah yang dapat diselesaikan kemudian.
2. 2. Masalah yang merupakan bagian dari tugas atau
tanggung jawab seorang farmasis.
3. 3. Masalah yang dapat diselesaikan dengan cepat
oleh seorang farmasis dan penderitanya.
4. 4. Masalah yang dalam penyelesaiannya,
memerlukan bantuan dari tenaga kesehatan lainnya (dokter, perawat, keluarga
penderita, dan lain- lain)
h
h
Macam-macam Drug Related Problem
|
Kemungkinan
penyebab Drug Related
Problem
|
Mebutuhan terapi tambahan obat
|
1. Pasien mempunyai kondisi medis baru yang membutuhkan terapi awal
pada obat.
2. Pasien mempunyai penyakit kronik yang membutuhkan terapi obat
berkisinambungan.
3. Pasien mempunyai kondisi kesehatan yang membutuhkan parmakoterapi
kombinasi untuk mencapai efek sinergis atau potensiasi.
4. Pasien dalam keadaan risiko pengembangkan kondisi kesehatan baru
yang dapat dicegah dengan penggunaan alat pencegah penyakit pada terapi obat
dan/atau tindakan pra medis.
|
Terapi obat yang tidak perlu.
|
1. Pasien yang sedang mendapatkan pengobatan yang tidak tepat
indikasi pada waktu itu.
2. Pasien yang tidak sengaja maupun sengaja kemasukan sejumlah
racun dari obat atau kimia,sehingga menyebabkan
5. rasa sakit pada waktu itu.
3. Pengobatan pada pasien pengkonsumsi obat, alkohol dan rokok.
4. Kondisi kesehatan pasien lebih baik diobati dengan terapi tanpa
obat.
5. Pasien yang mendapatkan beberapa obat untuk kondisi yang mana
hanya satu terapi obat yang terindikasi.
6. Pasien yang mendapatkan terapi obat untuk pangobatan yang tidak
dapat dihindarkan dari reaksi efek samping yang disebabkan dengan pengobatan
lainnya.
|
Terapi salah obat
|
1. Pasien dimana obat tidak efektif.
2. Pasien yang mempunyai riwayat alergi.
3. Pasien penerima obat yang paling tidak efektif untuk indikasi
pengobatan.
4. Pasien dengan faktor risiko pada kontraindikasi penggunaan obat.
5. Pasien menerima obat efektif tetapi least costly.
6. Pasien menerima obat efektif tetapi tidak aman.
7. Pasien yang tekena infeksi resisten terhadap obat yang digunakan.
8. Pasien menerima kombinasi produk yang tidak perlu dimana single drug dapat memberikan
pengobatan yang tepat.
|
Dosis terlalu rendah
|
1. Pasien menjadi sulit disembuhkan dengan terapi obat yang digunakan.
2. Dosis yang digunakan terlalu rendah untuk menimbulkan respon.
3. Konsentrasi obat dalam serum dibawah range teraupetik yang
diharapkan.
4. Waktu prophylaxis (presugikal) antibiotik diberikan terlalu cepat.
5. Dosis dan fleksibilitas tidak cukup untuk pasien.
6. Terapi obat berubah sebelum teraupetik percobaan cukup untuk
pasien.
7. Pemberian obat terlelu cepat.
|
Reaksi obat yang merugikan
|
1. Pasien yang faktor risiko yang berbahaya bila obat digunakan.
2. Ketersediaan dari obat dapat menyebabkan interaksi dengan obat
lain/makanan pasien.
3. Efek dari obat dapat diubah oleh substansi makanan pasien.
4. Efek dari obat dapat diubah penghambat enzim/ pemacu obat lain.
5. Efek dari obat dapat diubah dengan pemindahan obat dari binding site oleh
obat lain.
6. Hasil labboratorium dapat berubah karena gangguan obat lain.
|
Dosis terlalu tinggi.
|
1. Pasien dengan dosis tinggi
2. Konsentrasi obat dalam serum pasien diatas range terapuetik obat
yang diharapkan.
3. Dosis obat meningkat terlalu cepat.
4. Obat, dosis, rute, perubahan formulasi yang tidak tepat.
5. Dosis dan interval flexibility tidak tepat
|
Kepatuhan
|
1. Pasien tidak menerima aturan pakai obat yang tepat (penulisan,
obat, pemberian, pemakaian)
2. Pasien tidak menuruti rekomendasi yang diberikan untuk pengobatan.
3. Pasien tidak mengambil obat yang diresepkan karena mahal.
4. Pasien tidak mengambil beberapa obat yang diresepkan karena
tidak mengerti.
5. Pasien tidak mengambil beberapa obat yang diresepkan secara
konsisten karena merasa sudah sehat.
|
Betvictor Casino is an online gambling platform. We want it to be
BalasHapusYou can bet on sports on your 용인 출장샵 phone or mobile, 인천광역 출장샵 whether you're in Vegas, Las Vegas or somewhere else, 광주 출장안마 on 강릉 출장샵 our platform. You can place bets on 대구광역 출장샵