Rabu, 02 Mei 2012



DRUG MANAGEMENT CYCLE







Rumah Sakit adalah merupakan sarana kesehatan yang menyediakan pelayanan kesehatan baik itu rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Di dalam rumah sakit ada yang disebut Farmasi Rumah Sakit. Farmasi Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan kesehatan rumah sakit. Pelayanan kefarmasian ini berorientasi kepada pasien, Penyediaan obat yang bermutu dan pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

Pelayanan kefarmasian disini harus bisa mengelola obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan di rumah sakit.Tujuan pengelolaan obat dirumah sakit agar obat bisa tersedia di saat diperlukan, kuantitas mencukupi, mutu terjamin, dan menambah pendapatan rumah sakit. Pengelolaan obat ini sebaiknya mengikuti Lingkaran Drug Management Cycle. Drug Management Cycle meliputi Selection, Procurement, Distribution, dan Use.



1. Selection 
Seleksi adalah proses kegiatan sejak meninjau masalah kesehatan di rumah sakit, identifikasi pemilihan terapi, bentuksediaan, kriteria pemilihan, standarisasi/penyusunan formularium. Penentuan seleksi obat merupakan tugas dari PFT dan Apoteker di PFT harus ambil peran aktif. Seleksi obat sangat penting karena jumlah dan jenis obat yang sangat banyak. Pemilihan obat diwujudkan dalam bentuk formularium. Setelah ada formularium selanjutnya dilakukan revisi formularium.

2.  Procurement


Proses penyediaan obat yang dibutuhkan di unit pelayanan kesehatan. Proses perencanaan ini bertujuan untuk pemilihan obat-obat yang dibutuhkan rumah sakit tahun depan.

3. Distribution
Suatu proses penyebaran obat secara merata yang teratur kepada yang membutuhkan pada saat diperlukan. Distribusi meliputi penerimaan, penyimpanan, desain distribusi, penghapusan (return) dan pengadaan. Pengadaan bisa dibeli, diberi atau diproduksi. 

4. Use
       Prosesperesepan dan penyerahan obat dan informasi berdasarkan resep kepada dokter.

              Melihat banyaknya proses yang akan dikelola dirumah sakit maka diperlukan 4 faktor pendukung yang disebut management support yaitu organization, financing, information management, dan human resources. Tujuan adanya manajemen pendukung agar pengelolaan obat bisa efektif dan efisien.
a.    Organisasi
Organisasidalam rumah sakit dibentuk agar dapat merincikan pekerjaan, membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan kecil dalam mengelola SDM.

b.    Financing
Selain orang yang diorganisasikan maka diperlukan juga pengelolaan uang mulai dari gaji sampai pengadaan obat dll.

c.    Sistem informasi
Informasi yang ada dirumah sakit pun perlu dikelola.

d.    Manusia Bersumber Daya
Orang-orang yang bekerja dirumah sakit pun harus dikelola sehingga semua proses dapat berjalan dengan baik.

Untuk mengetahui baik tidaknya, maka perlu adanya pencatatan, pelaporan, pengawasan dan pengendalian. Instalasi farmasi merupakan satu-satunya unit yang bertugas merencanakan, mengadakan, mengelola, dan mendistribusikan obat untuk Rumah Sakit secara keseluruhan. Perencanaan pengadaan obat harus sesuai dengan formularium yang telah ditetapkan oleh Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) dan Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS). Obat yang akan dibeli atau diadakan harus direncanakan secara rasional agar jenis dan jumlahnya sesuai sehingga merupakan produk atau bahan yang terbaik, meningkatkan penggunaan yang rasional dengan harga yang terjangkau atau ekonomis.
DRUG MANAGEMENT CYCLE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar